

Kalau kamu suka makan seafood, pasti tahu dong udang galah yang terkenal enak banget itu? Nah, selama beberapa tahun terakhir, aku sempat terjun ke dunia budidaya udang galah, dan meskipun perjalanan ini penuh tantangan, rasanya seru banget. Tapi, jangan bayangin kalau ternak udang galah itu gampang ya. Banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari lahan, kualitas air, hingga pakan yang tepat. Pengalaman aku dalam budidaya udang galah ini tentu bisa jadi pelajaran buat kamu yang berminat untuk memulai.
Jadi, pertama-tama, yang perlu kamu tahu adalah bahwa udang galah ini merupakan udang air tawar yang cukup besar ukurannya. Udang galah biasanya hidup di perairan yang bersih dan memiliki suhu yang stabil. Kalau kamu ingin sukses dalam ternak udang galah, kualitas air itu kunci utama. Aku pernah sekali waktu gagal panen gara-gara kualitas air yang nggak terjaga dengan baik. Pas aku cek, ternyata pH airnya nggak stabil dan itu berdampak pada pertumbuhan udang. Udang galah sangat sensitif terhadap perubahan pH dan kandungan oksigen, jadi pastikan airnya selalu terjaga.
Salah satu pengalaman yang aku pelajari adalah pentingnya memilih benih udang yang berkualitas. Jangan asal beli benih udang dari pasar tanpa tahu asal-usulnya. Aku pernah membeli benih yang katanya bagus, tapi ternyata banyak yang mati begitu masuk ke kolam. Pelajaran berharga nih, karena benih yang nggak sehat atau tidak berasal dari sumber yang terpercaya bisa jadi bencana di masa depan. Kalau kamu memutuskan untuk ternak udang galah, pastikan membeli benih dari peternakan atau pemasok yang sudah punya reputasi baik.
Lalu, soal pakan, aku pernah coba pakai pakan komersial, tapi ternyata harga pakan tersebut bisa bikin kantong bolong kalau nggak hati-hati. Jadi aku coba berbagai macam jenis pakan dari bahan alami, seperti pelet ikan dan limbah organik, dan ternyata hasilnya cukup baik, lho. Udang galah tuh makannya rakus, jadi kamu harus bisa atur porsi pakan dengan tepat. Kalau kebanyakan pakan, sisa makanan bisa bikin kualitas air turun, dan itu berisiko buat udang.
Selain itu, kolam juga nggak bisa sembarangan. Aku sempat coba ternak di kolam tanah, tapi ternyata lebih susah menjaga kualitas airnya. Sekarang aku lebih suka pakai kolam terpal, yang lebih mudah mengontrol saluran airnya. Kolam terpal juga lebih hemat biaya dan bisa dibangun di berbagai lokasi yang cukup luas.
Satu hal lagi, yang sering orang lupakan: pemantauan terus-menerus. Udang galah itu hewan yang butuh perhatian ekstra, apalagi kalau kamu baru pertama kali coba ternak. Setiap hari aku cek kualitas air, suhu, pakan, dan apakah ada udang yang sakit atau mati. Kalau tidak dipantau dengan serius, segala macam masalah bisa muncul, dan itu bisa merugikan.
Jadi, buat kamu yang tertarik ternak udang galah, intinya adalah persiapan yang matang. Kalau mau sukses, pastikan kamu benar-benar memahami semua aspek dari budidaya ini: dari kualitas air, pakan, benih, hingga pemeliharaan sehari-hari. Jangan tergoda dengan iming-iming hasil cepat, karena ternak udang galah itu butuh ketekunan dan kesabaran. Tapi kalau kamu berhasil, rasanya puas banget deh—bukan cuma karena hasilnya, tapi juga karena kamu sudah melewati semua tantangan itu.